Yep, secara tidak terasa (bahasa Indonesia macam apa ini ? 🙂 ) Natal sudah tiba. Yeay! Natal pertama saya di Taiwan.
Sebenarnya dan seharusnya saya tidak segembira ini, karena : 1. Tidak bisa merayakan natal bareng keluarga, 2. Saya tetap KULIAH di hari natal. Alasan pertama, jelas ya, karena keluarga saya di Indonesia semua dan biasanya memang tidak, maklum anak rantau; alasan kedua karena memang Taiwan tidak memberikan hari libur nasional untuk hari natal. Hari libur nasional di Taiwan adalah hari-hari yang menurut saya rada gak penting2 amat (kecuali hari ulang tahun Taiwan dan hari historis lainnya) misalnya hari festival perahu naga, moon festival, dll. Tapi buat hari libur keagamaan, nope. Oh iya, untungnya tanggal 31 Desember dan 1 Januari libur, tapi kelas untuk tanggal tersebut harus digantikan sebelum atau sesudahnya (compensatory day off).
Hari Natal ternyata saya tetap kuliah dan secara sangat kebetulan jatuh tepat di hari yang sangat padat (9 to 5), haiyah. Bagaimana merayakan natal kalau begitu ? Ke gereja gimana ? dll lah.
Puji Tuhan, walaupun awalnya agak2 kecewa, akhirnya saya diberikan sudut pandang lain sama si Bos. Natal adalah tentang Dia, bukan tentang perayaan, kue, pesta, hiasan natal, santa claus, or even pohon terang. Natal bukan juga tentang kondisi diri sendiri, bukan tentang emosi dalam diri, pokoknya bukan tentang gue dan elu.
Natal adalah tentang Kristus. Semuanya terpusat pada Dia, nothing else (and not you too, Santa :p). Dunia yang tanpa harapan, yang sudah jauh dari Allah penciptanya dan mengambil jalan yang menurutnya baik bagi dirinya sendiri. Dunia yang menuju pada kebinasaan kekal. Sayangnya, walaupun manusia sebaik apapun, semuanya pasti sudah berdosa. Tidak ada manusia yang tidak berdosa. Masalahnya, dosa itu noda, dan Allah itu bersih tak bercacat cela, jadi manusia sebaik apapun dan cuma berdosa sesedikit apapun, tidak layak menghampiri Allah yang Maha Kudus.
Namun karena Allah begitu mengasihi dunia ini, Dia memakai caraNya sendiri. Dia mengirimkan putra-Nya yang tunggal ke dunia (dikandung oleh perawan suci Maria, dalam wujud manusia sepenuhnya (waktu bayi ya gak mungkin langsung bisa bicara menyatakan diriNya 🙂 ) untuk menebus dosa manusia. Dosa harus dihukum, tapi kasih Allah yang mau menyelamatkan manusia tetap berlaku. Jadinya, Kristus yang menggantikan saya dan kamu yang berdosa ini untuk dihukum. Kenapa Kristus ? Dia korban yang sempurna, walaupun dia manusia, dia tidak berdosa. Kenapa dia tidak berdosa ? Ya karena Dia Allah. Yesus mati di atas kayu salib menanggung dosa kita, jadinya kita yang gak layak bareng2 Allah ini, dilayakkan oleh karena pengorbananNya.
Oke, bagi sebagian orang mungkin berkeyakinan Allah tidak diperanakkan dan memperanakkan. Memang iya 🙂
Kalau di kepercayaan saya, dinyatakannya begini : pada mulanya adalah Firman dan Firman itu bersama2 dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah sendiri. Firman ini lah yang kemudian menjadi manusia dalam Kristus Yesus. Bukan berarti kami punya 3 Allah loh, kami punya 1 Allah, namun dalam 3 pribadi (ah, semoga term yang saya gunakan ga salah ya), dalam Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Jadi, bukan berarti surga kosong waktu Allah turun dalam rupa manusia dalam wujud Yesus Kristus. Bukan berarti juga saat Kristus sudah terangkat ke surga, gak ada Allah lagi di sekitar kita. Bingung? Dia Allah gitu loh, gak ada yang gak mungkin :). Saya berdoa, teman2 yang baca bisa diberikan iman untuk percaya dan mengerti hal ini ^^. By the way, pernah baca kitab suci gak, kalau Allah menyebut diriNya di awal2 penciptaan dan beberapa kali dengan kata “kami”. Kalau menurut pemahaman saya, ini sebuah hint untuk mengerti ke-Maha Kuasa-an Allah ini (which is sebenarnya gak mungkin bisa sepenuhnya selama jadi manusia terbatas ini).
Okeh, kembali ke topik utama. Walaupun banyak halangan untuk merayakan natal yang seperti biasanya di Indonesia, paling tidak saya bisa melihat sisi lainnya dan tetap merasakan sukacita natal. Hal-hal yang saya lakukan di natal 2012 ini :
1. Christmas eve dinner bareng Grandma Glenda dan teman2 baru di sini. Grandma Glenda ini orang Amerika yang sudah menetap di Taiwan selama 2 tahun. Beliau mengajar bahasa Inggris, dan menurut saya sih, pekerjaan utamanya ya pelayan Tuhan. Pintu rumahnya selalu terbuka buat mahasiswa2, ya belajar alkitab lah, kumpul dan main bareng lah, dan pastinya makan2 😀
Rumah grandma emang benar2 rumah oma, banyak makanan dan feels warm. Jadi malam natal kemarin kami makan malam bareng (finger food yang mengenyangkan seperti pizza, sandwich, oreo, cokelat, wortel, dll), setelah itu lanjut baca Christmas story dan ditutup dengan share dan doa bareng. Pulangnya saya juga dikasih bekal pizza enak :9 yeyeyeye..
2. Christmas day kuliah dari jam 9 pagi. Cara saya berbagi sukacita Natal a/ dengan mengucapkan selamat Natal ke teman2 yang juga merayakan (pasang senyum tulus 😀 ) dan bagi2in cokelat! Yeah, semoga semangat Natal bisa tersampaikan ke teman2 lainnya.
Siangnya kelas water resource kami mengadakan field trip ke Shimen Reservoir, bendungan terpenting di Taiwan utara. Pemandangan di bendungan ini menakjubkan sekali, alamnya masih dipelihara dengan seksama, dan memang dijadikan tujuan wisata. Pulang2 dari sana, pihak pengelola bendungan ngasih kenang2an, topi adventure (Yes!), perangko, dan tatakan gelas 😀 (Btw, dipikir2 itu hadiah Natal saya tahun ini LOL).
3. Malamnya, setelah janjian dengan beberapa teman Indonesia yang juga merayakan Natal, sebut saja namanya Christina, Mbak Putri (+ Mas Kholis yg ikutan juga-tentunja), Reymond, dan Re-moon; kami makan di restoran hotpot yang baru buka di dekat kampus. Setelah menunggu sekitar 15 menit dan pontang-panting nyari arti menu hotpot yang dalam bahasa Mandarin, akhirnya bisa makan malam juga.
Untungnya rekomendasi resto ini tidak salah, benar2 memuaskan juga dengan nasi, mie, juice jeruk, dan es krim sepuasnya LOL.
Yeay, saya sangat bersyukur bisa merayakan Natal bersama teman2 terdekat (bisa dibilang keluarga kali ya..) di Taiwan. Senang juga bisa berbagi semangat Natal ke teman2 yang lain. Memang kasih tidak boleh dan tidak bisa dinikmati sendirian, kasih yang meluap2 dalam diri membuat kita tidak tahan untuk “mengalirkannya” ke orang lain 🙂
Selamat Natal bagi yang merayakannya. Selamat liburan bagi yang berlibur, dan selamat menjelang tahun baru juga yaaa 🙂
Selamat menikmati hari2 bahagia bersama orang-orang yang Anda kasihi 🙂
Komentar Terbaru